Katolikpedia.id
Berita Motivasi OMK

Menghadapi Pandemi dengan Meneladani Dokter Lie Agustinus Dharmawan

dokter-lie-dharmawan

Katolikpedia.id – Kamu pernah mendengar ifnromasi tentang Rumah Sakit Apung  yang ada di Indonesia? Jika iya, maka kamu perlu tahu sosok hebat di balik Rumah Sakit ternama ini. Rumah Sakit Apung atau RSA ini didirikan oleh dr. Lie Agustinus.

Siapakah Dokter Lie Agustinus?

Mungkin bagi sebagian orang, nama dr. Lie sudah tidak asing lagi. Tapi, sebagiannya mungkin belum pernah tahu.

Dokter Lie adalah seorang dokter Katolik yang lahir di Padang, 16 April 1946. Nama lengkapnya, dr. Lie Agustinus Dharmawan.

Ia dikenal sebagai salah satu tokoh katolik hebat di jaman now. Pelayannya sebagai tenaga medis, ia dedikasikan untuk masyarakat di pelosok, masyarakat kepulauan, dan terpencil di Nusantara.

Dokter Lie Dharmawan mendapatkan julukan “Dokter Gila“ karena keberhasilannya dalam membuat RSA (Rumah Sakit Apung). Keberhasilan dan keindahan di masa tuanya bertolak belakang dengan masa kecilnya.

Keberhasilan dan keberhasilan ini bertolak belakang dengan masa kecilnya. Beliau tumbuh dan lahir dari keluarga yang berkekurangan. Sewaktu kecil , adiknya meninggal karena disentri, yang disebabkan oleh minimnya akses kesehatan di Sumatera. Pengalaman ini membangkitkan semangat dr. Lie untuk bercita-cita menjadi seorang dokter.

Baca Juga: Daraskan Doa Rosario di Sebuah Sudut RS, Kisah Dokter Ini Viral

Meninggalkan kepastian hidup  demi melayani orang kecil

Setelah beberapa tahun menempuh pendidikan kedokteran, akhirnya dr. Lie mendapat gelar Ph.D pada tahun 1978 dengan 4 spesialisasi yaitu ahli bedah umum, toraks, jantung, dan pembuluh darah, dari Freie Universität- Berlin di Jerman.

Awalnya, dokter Lie berkarya di Jerman. Di sana, ia sudah hidup sukses bersama anak dan istrinya. namun, kenyamanan ini tidak membuat beliau lupa dengan pesan Ibunya, untuk menjadi dokter yang tidak memeras orang miskin.

Pesan sang ibu ini akhirnya menggerakan hati dr. Lie untuk meninggalkan kesuksesannya di Jerman dan balik ke Indonesia.

Pada tahun 2008, Dr. Lie Dharmawan berhasil mendirikan organisasi Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) yang merupakan organisasi non-profit untuk menyelamatkan hidup dan mengurangi penderitaan masyarakan yang kesusahan mendapatkan layanan kesehatan.

Organisasi tersebut terus berkembang dan pada 16 Maret 2013 mereka berhasil membangun Rumah Sakit Apung dan menjalankan pelayanan medis perdana.

rumah-sakit-apung-dr-lie
(Foto: jeparar.go.id)

Rumah sakit apung sangat populer, karena telah membantu banyak masyarakat sederhana dan totalitas pelayanan tim medis yang dilakukan dari pulau ke pulau. Sejumlah pulau yang dituju adalah yang minim fasilitas kesehatan atau yang sama sekali tidak ada.

Sekarang, doctorSHARE sudah memiliki banyak cabang seperti: Rumah Sakit Apung Nusa Waluya I dan II, Dokter Terbang (Flying Doctors), program klinik Tuberkulosis di Papua, dan lainnya. Di Indonesia, nama dr. Lie cukup populer dan kerap dikenal dengan nama ‘dokter apung‘.

dokter-lie-agustinus-dharmawan
(Foto: tribunnews.com)

Baca Juga: Sakit Leukimia, Paus Fransiskus Setuju Pastor Livinus Ditahbiskan di Rumah Sakit

Pandemi tidak menghambat penyebaran kebaikan

Meskipun saat ini pandemi menghambati banyak aktivitas masyarakat, Dr. Lie dan tim doctorSHARE terus beraktivitas dengan mematuhi standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Pelayanan medis tetap berjalan.

Selain terus memberi pelayanan medis, melalui RSA, dr. Lie dan tim juga membantu menggalang dana untuk membelikan alat pelindung diri (APD), kepada pekerja medis yang berada di seluruh Indonesia khusunya yang diluar Jakarta.

APD yang diberikan antara lain baju hazmat, sarung tangan, masker medis, kaca mata, dan hand sanitizer.

Program pemberian APD saat ini sudah berjalan 3 batch, dengan lebih dari 70 intansi kesehatan di luar Jakarta yang sudah mendapatkan sumbangan, seperti RS Umum St. Elisabeth Purwokerto, IGD Blud RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, RSU AVISENA Cimahi Selatan, RS Paru Dungus Madiun, RSUD Ade M. Djoen Sintang Kalimantan Barat, RS Bhakti Rahayu, RS Manokwari dan banyak lainnya.

Kisah dr. Lie Dharmawan bersama timnya doctorSHARE ini sangat menginspirasi banyak orang, khususnya Saya yang saat ini sedang menempuh pendidikan Kedokteran di universitas Airlangga, Surabaya.

Dari kisah dr. Lie Dharmawan bersama timnya doctorSHARE, Saya dan teman-teman Muda katolik lainnya mempelajari betapa pedulinya mereka kepada orang-orang kecil dan bagaimana mereka ringan tangan dan mau membantu siapa saja tanpa membeda-bedakan.

dokter-lie-dharmawan
(Foto: tribunnews.com)

Di masa covid ini, banyak sekali orang yang sangat susah mengikuti protokol kesehatan. Masih banyak yang tidak mau menggunakan masker dengan baik dan benar saat ingin keluar rumah.

Banyak yang masih meremehkan pandemi ini, padahal di luar sana para tenaga medis sedang bersusah payah menyelamatkan pasien covid-19.

Maka dari itu, kita sebagai umat Katolik perlu membiasakan diri untuk peduli dengan orang sekitar seperti sikap dr. Lie Dharmawan. Setidaknya kedisiplinan kita membantu memutus penyebaran covid-19, dan meringankan beban kerja tenaga medis.

 “Saya ingin kita bangga menjadi Bangsa Indonesia. Kalau kita bangga. Lakukan apa yang bisa kita lakukan.” – Dr. Lie Agustinus Dharmawan

Ditulis oleh: Tamara Gracia

Berita Terkait:

Ini Terjemahan Naskah Fiducia Supplicans Tentang Makna Pastoral Pemberkatan

Dr. Doddy Sasi CMF

7 Sikap Bunda Maria Ini Perlu Dipelajari Umat Katolik Jaman Now!

Edeltrudizh

Romo Edi Prasetyo: “Cinta itu Memberi Ruang, Bukan Menghadirkan Batasan”

Edeltrudizh
error: Content is protected !!