Katolikpedia.id – Begitu pentingnya makna Pembaptisan, yang meninggalkan pada kita meterai rohani yang tak terhapuskan, maka Gereja Katolik mengajarkan bahwa hanya ada satu Pembaptisan.
Kristus sendiri mengajarkan hal ini, saat Ia berkata pada Rasul Petrus yang memohon kepada Yesus untuk mempermandikan dirinya. Yesus berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi…” (Yoh 13:9-10).
Tertullian, mewakili para Bapa Gereja melihat hal ini sebagai tanda bahwa para murid telah menerima baptisan Yohanes, dan karenanya tidak perlu dibaptis lagi oleh Kristus.
Dengan demikian Gereja Katolik mengakui satu pembaptisan yang mengukirkan meterai rohani yang tak terhapuskan dan tak dapat diulangi.
‘Satu Baptisan’ ini mempersatukan kita umat Katolik dengan para pengikut Kristus dari gereja lain. “Sebab mereka itu, yang beriman akan Kristus dan dibaptis dengan sah (di dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus), berada dalam suatu persekutuan dengan Gereja Katolik, sungguhpun tidak secara sempurna.
Sungguhpun begitu, karena mereka dalam baptis dibenarkan berdasarkan iman, mereka disaturagakan dalam Kristus.
Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh putera-puteri Gereja Katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan.” [21]
Pembaptisan menurut Para Bapa Gereja
Tertullian (155-222
Melalui tulisannya, On Baptism, menyatakan bahwa melalui Sakramen Permandian kita dibersihkan dari dosa-dosa, dibebaskan (dari kuasa dosa) dan diterima di dalam kehidupan kekal.[27]
Tanpa Pembaptisan, orang tidak dapat diselamatkan, berdasarkan atas ajaran Yesus, “Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah”(Yoh 3:5).
2. Santo Cyril (Sirilus) dari Yerusalem (313-386)
Santo Cyril mengatakan tanpa dibaptis, seorang tidak dapat diselamatkan, kecuali para martir, yang walau tanpa dibaptis dapat mencapai Kerajaan Allah.
Santo Agustinus (354-430)
Melalui Enchiridion, Santo Agustinus mengatakan bahwa Sakramen Pembaptisan menunjukkan kematian diri kita terhadap dosa bersama Kristus, dan kebangkitan kita bersama Dia ke dalam kehidupan yang baru.
3. Santo Ambrosius (338-397)
Melalui On Repentance, Santo Ambrosius menjelaskan bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Allah mau dan mampu mengampuni dosa kita, meskipun kita berpikir bahwa dosa tidak dapat diampuni. Sebab kelihatannya mustahil bahwa air dapat menghapuskan dosa, namun hal yang tidak mungkin ini dibuat menjadi mungkin oleh Allah …
Pengajaran Para Bapa Gereja ini menjadi saksi yang nyata bahwa Pembaptisan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Yesus sendiri, dan yang dilaksanakan oleh para rasul dan para penerus mereka sejak zaman dahulu.