Katolikpedia.id – Caritas Indonesia menyelenggarakan Pertemuan Nasional (Pernas) Jaringan Caritas Indonesia 2025 di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta Pusat, 21-24 Mei 2025.
Pertemuan ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM.
Pertemuan Nasional kali ini menjadi momentum yang penting karena bertepatan dengan berjalannya Tahun Yubileum 2025, tahun “pengharapan dan belarasa”.
Tahun Yubileum mendorong umat untuk melakukan tindakan amal dan belas kasih kepada sesama yang membutuhkan, sebagai manifestasi cinta kasih Allah.
Melalui Pertemuan Nasional ini diharapkan muncul komitmen bersama untuk terus berkolaborasi dan saling berbagi dengan semangat belarasa.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Karina KWI, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ mengatakan, Pernas Caritas Indonesia 2025 ini akan menjadi kesempatan untuk makin menumbuhkan sinergi dan kerja sama jaringan Caritas Indonesia di seluruh keuskupan di Indonesia.
Ia berharap, semangat “fraternal cooperation”, ‘kerja sama dalam persaudaraan’, dapat terus menjadi landasan dalam karya-karya Jaringan Caritas Indonesia untuk melayani di situasi-situasi kebencanaan dan pada program-program kemanusiaan yang dijalankan di seluruh Indonesia.
Tahun ini, jaringan Caritas Indonesia menandai tahun ketiga implementasi Rencana Strategis (Renstra) Caritas Indonesia (2023-2027). Salah satu tema yang dikembangkan dalam Renstra ini adalah terkait program-program ekologi.
Mgr. Sudarso menyampaikan, di dalam pernas ini, akan disampaikan sharing praktik baik dalam program-program ekologi yang dijalankan di beberapa keuskupan.
Ia berharap, di dalam pernas ini akan ditemukan rencana tindak lanjut untuk semakin mengembangkan program-program ekologi di seluruh Indonesia.
“Program ekologi yang dijalankan oleh Jaringan Caritas Indonesia ini menjadi usaha pengembangan ‘ekologi integral’ seperti digaungkan ensiklik ekologi dari Paus Fransiskus, Laudato Si’,” ujarnya.
Lembaga kemanusiaan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Dalam konteks Indonesia, Caritas Indonesia ikut menyumbang dalam mendukung pembangunan di Indonesia, terutama dalam aspek sosial dan kemanusiaan.
Melalui berbagai program bantuan dan pemberdayaan, Caritas Indonesia juga hadir di garis depan saat terjadi bencana alam.
Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk mengatakan, pada pernas kali ini, ia berharap para peserta dapat makin memahami peran mereka dalam pembangunan di Indonesia.
Ia mengatakan, Jaringan Caritas Indonesia selama ini telah berusaha menyelaraskan setiap program yang dijalankan dengan kerangka pembangunan nasional.
“Jaringan Caritas Indonesia sedapat mungkin menyelaraskan karyanya dengan gerak pembangunan pemerintah, baik pusat dan daerah. Dalam setiap program, Caritas selalu membangun sinergi dengan setiap pemangku kepentingan di daerah yang dilayani,” ujar Romo Fredy.
Tema terkait “Pembangunan Nasional” menjadi salah satu tema pembelajaran bersama dalam pertemuan ini selain tema tentang peran perempuan dalam membangun ketangguhan di tengah masyarakat adat.
Tema lain yang dapat menjadi highlight dalam pertemuan kali ini adalah perhatian jaringan Caritas Indonesia untuk persoalan migran dan advokasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan juga untuk program kesehatan serta nutrisi.
Romo Fredy mengatakan, peran Jaringan Caritas Indonesia dalam pembangunan nasional dilakukan dengan pendekatan berbasis masyarakat. Dengan cara ini, sumbangan Jaringan Caritas Indonesia tidak hanya bersifat material, tetapi juga membentuk fondasi sosial yang memperkuat ketangguhan dan keberlanjutan masyarakat.