Katolikpedia.id – Rabu (28/3/2023), bertempat di aula Universitas Kepausan Urbaniana (Roma), Rm Leo Mali, Pr Imam Projo Keuskupan Agung Kupang, mempertahankan secara terbuka disertasi doktoralnya dalam bidang filsafat dengan judul: “The certainty on the course of Nation’s history in Giambattista Vico (1668-1744)” di hadapan tiga dosen penguji yaitu Ndreca Ardian; Tuninetti Luca; dan Fornari Paolo.
Ujian berlansung sekitar 90 menit diawali dengan presentasi dari calon doktor dan diskusi serta tanya jawab dengan ketiga dosen penguji.
Ketiga dosen penguji sungguh mengapresiasi ketekunan dan kesabaran Romo Leo dalam menggali serta mendalami pemikiran Vico. Dalam senada mereka mengakui bahwa Vico adalah salah seorang filsuf yang sulit untuk dipahami pemikiran dan idenya.
Tantangan untuk mempelajari Vico adalah memahami gaya bahasa literatur asli yang ditulis olehnya. Sebab Vico menulis dalam bahasa Latin dan Italia klasik. Ketiganya mengakui bahwa bahkan bagi mereka yang adalah orang asli Italia, mereka pun merasa kesulitan untuk mempelajarinya.
Maka, mereka sungguh menghargai usaha dan kerja keras Rm Leo Mali sebagai orang asing yang bersedia mengangkat dan menghidupkan kembali pemikiran Vico di tengah situasi saat ini. Harapannya semoga karya akademis ini pun bisa berguna di tempat asal, ketika kembali ke tanah air, khususnya dalam melayani serta berpastoral di gereja lokal.
Pemikiran Vico membuat setiap orang sadar akan 3 dasar hidup yang umum bagi manusia yaitu Agama (relasi dengan yang Ilahi); Perkawinan (Relasi dalam hidup sosial) dan Kematian (kembali bersatu dengan yang Ilahi). Ketiga hal ini saling terkait satu sama lain dalam mendidik dan membentuk karakter hidup manusia untuk membangun kehidupan bersama.
Ujian ini dihadiri oleh perwakilan dari KBRI Vatikan (Oktavianus Harry Wibowo); beberapa sahabat kenalan keluarga Italia; Pater Rektor Colegio Teresianum; para suster, pastor dan frater (IRRIKA).
Usai pengumuman kelulusan doktoral, serentak para tamu undangan yang hadir menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Situasi itu membuat ketiga dosen penguji merasa tertarik dan ingin mengenal lebih jauh tentang Indonesia. Karena itu, selepas ujian, ketiganya hadir dan ikut dalam snack bersama yang disediakan penitia. Suatu hal yang menarik bahwa mereka memilih untuk merasakan masakan khas Indonesia yakni pisang dan ubi goreng.
Rm Thomas, SSCC (Anggota Dewan General SSCC) mewakili semua anggota dewan general asal Indonesia yang bekerja di kuria general (REHAT), mengucapkan profisiat dan selamat bagi Rm Leo Mali, Pr. Ia menggambarkan Romo Leo sebagai pribadi yang sabar, tekun, rendah hati, penuh perhatian dan mudah untuk membantu siapa saja. Yang lebih khususnya, Romo Leo ikut merawat panggilan para biarawan/i muda asal Indonesia di Italia. Inilah model seorang gembala yang selalu mau memberi diri untuk melayani di tengah kesibukkan pribadi dalam studi.
Selanjutnya, Pater Beny, Camelian (Ketua IRRIKA), mewakili sekitar 1600-an anggota IRRIKA di Italia mengucapkan terima kasih atas ketekunan Rm Leo dalam studi.
Semoga kisah Romo Leo menjadi contoh bagi kami semua orang muda untuk tidak mudah putus asa dan terus bersemangat dalam meraih cita-cita dan menjalankan misi perutusan studi.
Bertepatan dengan ujian disertasi ini, Rm Januario Gonzaga, Imam Diosesan Keuskupan Agung Kupang juga hadir di sana. Romo Janu akan melanjutkan studi hukum gereja di Universitas Urbaniana.
Maka, mewakili Mgr Petrus Turang, para imam dan umat keuskupan Agung Kupang, Romo Janu mengucapkan profisiat bagi yubilaris.
Sebelum sesi penutup, sang dotor baru dalam ilmu fisafat ini mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah turut mendukung perjalanan dan perjuangan studinya di kota Roma, khususnya kepada Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, serta semua rekan Imam, rekan-rekan IRRIKA; dan komunitas Carmelit Teresianum di Roma.
Tuhan membuat semua rencana itu indah pada waktu-Nya. Perjalanan akademis ini sungguh mengantar Romo Leo merasakan tuntunan Tuhan “saat aku lemah, aku kuat. Sebab kuasa-Nya selalu memberkati langkahku”.
Acara diakhiri dengan doa bersama oleh Romo Leo dan lagu “Syukur bagimu Tuhan”. Setelah itu, sebagai ucapan syukur bersama, Komunitas Carmelit Teresianum, Roma mengadakan jamuaan malam syukuran bersama di komunitas.