Katolikpedia.id
Berita Ziarah

Kapan Umat Katolik Merayakan Hari Raya Epifani?

Makna Hari Raya Epifani

Katolikpedia.id – Hari Raya Epifani adalah sebuah perayaan yang sudah dijalankan oleh umat Katolik bertahun-tahun. Bahkan, sudah bisa dikategorikan sebagai sebuah tradisi wajib.

Dalam tradisi tersebut, Hari Raya Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan dirayakan setelah Natal. Lantas, kapan persisnya hari raya ini dirayakan? Atau bagaimana menghitungnya?

Umumnya, Hari Raya Penampakan Tuhan tersebut dirayakan setiap tanggal 6 Januari. Maka perhitungannya adalah Hari Raya Epifani dirayakan setiap 12 hari setelah perayaan Hari Natal. Atau, 12 hari setelah 25 Desember.

Apa itu Epifani?

Epifani berasal dari kata Bahasa Yunani, epiphaneia, yang berarti manifestasi atau penampakan. Maka pada hari raya ini umat Katolik merayakan hari raya penampakan Tuhan.

Sekurang-kurangnya ada tiga hari raya yang ikut dirayakan pada hari epifani yakni Hari Tiga Raja, Hari Raya Penampakan Tuhan, dan Theophany.

Hari Epifani mengandung makna sebagai perenungan dalam kelanjutan kisah hidup Yesus setelah kelahiran.

Kapan tradisi ini dimulai?

Dalam tradisi Gereja Katolik, Hari Epifani yang dirayakan pada 6 Januari ini memperingati empat momen sekaligus.

Empat momen tersebut adalah hari kelahiran Yesus, kedatangan orang-orang majus, pembaptisan Tuhan, dan pernikahan di Kana.

Tradisi ini dirayakan secara masal baik dalam gereja barat (Katolik Roma) maupun gereja timur (Ortodoks), sekurang-kurangnya hingga abad kelima.

Namun, dalam sekitar tahun 567, tradisi ini berubah. Dalam Konsili Tours, gereja barat memutuskan untuk memisahkan peringatan kelahiran Yesus dari Hari Epifani.

Kelahiran Yesus atau Natal diperingati pada 25 Desember dan Epifani dirayakan 6 Januari.

Selanjutnya, pada tahun 1955, Paus Pius XII memperbarui liturgi dengan memisahkan pembaptisan Tuhan dari Hari Epifani.

Sejak saat itu, Hari Epifani hanya memperingati penyembahan Bayi Yesus oleh tiga orang majus dari timur, yakni Melkior, Baltasar, dan Caspar.

BACA JUGA: Daftar Uskup Emeritus di Indonesia

Tiga raja tersebut datang membawa persembahan mereka berupa emas, kemenyan, dan mur.

Ada dua hal utama yang menjadi renungan dalam Hari Penampakan Tuhan ini. Yang pertama mengenai Tuhan berkenan menampakkan kemuliaan-Nya kepada manusia.

Dan yang kedua soal manusia yang dilambangkan oleh orang-orang majus, menanggapi pewahyuan tersebut dengan penuh iman dan kasih.

Berita Terkait:

Paus Fransiskus: “Kekayaan Sejati Ditemukan dalam ‘Kemiskinan’ Yesus”

Edeltrudizh

6 Hal yang Bisa Dilakukan agar Masa Prapaskah Lebih Bermakna

Tiwie Pert

WYD Portugal: Peserta Menginap di Sekolah, Dilayani Sesama Orang Muda

Tiwie Pert
error: Content is protected !!