Katolikpedia.id – Juju Vieira adalah selebrgram yang merasakan ketatnya aturan kunjungan ke Basilika Santo Petrus Vatikan. Baru-baru ini, Juju Vieira merasa dirinya diusir dari Lapangan Santo Petrus Vatikan.
Peristiwa itu terjadi lantaran selebgram itu dinilai tidak sopan. Juju Vieira tidak berpakaian pantas ketika datang ke sana.
Kepada Jam Press, ia mengatakan, “Aku pergi ke Vatikan seperti semua orang untuk berfoto. Seorang pria yang bekerja di sana mendekatiku dan berkata tempat itu untuk berdoa dan aku tidak berbusana dengan sopan dan mengajakku untuk keluar, mengusirku dari Vatikan”.
BACA: Paus Menyebut Indonesia dalam Homilinya
Akibat diminta keluar tersebut, Juju Vieira merasa malu. “Aku malu karena ada orang-orang lain yang mendengar ini. Aku merasa tidak dihormati”.
Alasan utama selebgram ini dilarang berada halaman Basilika Santo Petrus karena ia tidak sopan dalam berpakaian.
Lantas, pakaian seperti apa yang dikenakan oleh Juju?
Dari foto yang ia unggah di Instagram pribadinya, Juju tampak mengenakan dress di atas lutut. Sementara bagian belakangnya tanpa kain, hanya tali yang mengikat hingga ke atas, sehingga bra bagian belakang Juju terlihat. Juju Vieiera memadukan dress tersebut dengan high knee boots hingga ke lutut.
Menurutnya, pakaian yang ia kenakan tersebut masih berada di batas wajar. Ia datang ke sana dengan mengenakan pakaian musim dingin. Bukan baju clubbing.
Namun pihak Vatikan memandang bahwa busana selebgram tersebut tidak pantas untuk dikenakan saat mengunjungi bangunan suci umat Katolik seluruh dunia itu.
Disinyalir, inilah busana yang dikenakan Juju saat datang ke Basilika Santo Petrus Vatikan.
Selama ini, para pengunjung Basilika Santo Petrus Vatikan diwajibkan mengenakan pakaian yang menutup pundak dan di atas lutut. Dalam situs resmi Vatikan tertulis, perempuan tidak diperbolehkan memakai atasan tanpa lengan, crop top, atau rok yang ketat. Bagian pundak juga harus tertutup, begitu juga dengan lutut.
BACA JUGA: Lebih Tepat Berdoa di Depan Patung Pieta atau Gua Maria?
Juju Vieira berkilah, ia tidak tahu aturan tersebut. Dan dia tetap merasa bahwa pakaian yang ia kenakan sopan. Ia masih tidak terima karena diusir dari Vatikan gara-gara pakaiannya.
“Aku bahkan tidak tahu ada aturan itu. Seorang yang punya common sense tidak akan mengunjungi Vatikan dengan baju clubbing. Aku pakai baju musim dingin yang stylish, semuanya pas. Aku pakai baju yang nyaman untuk berjalan panjang. Kenyamanan adalah keutamaanku,” katanya.
Bagaimana tanggapanmu? Peristiwa ini bisa jadi evaluasi juga buat kita semua agar mengenakan pakaian yang sopan dan layak ketika datang ke gereja.
