Katolikpedia.id – Suster-suster Kongregasi Carolus Borromeus (CB) bekerjasama dengan para imam Kongregasi Missionarii a Sacra Familia (MSF) menggelar temu Orang Muda Katolik di Rumah Khalwat Matow Way Hurik, Lampung, Minggu, 10 November 2019.
Acara yang bertajuk, “Diutus dan Menjadi Berkat,” ini dihadiri oleh orang-orang muda di wilayah Bandar Lampung. Tercatat 85 peserta hadir dalam acara tahunan para suster CB yang berkarya di Keuskupan Tanjungkarang.
Sr Auxiline CB mengatakan, “Kami berniat memberikan kontribusi bagi kaum muda. Kaum muda harus punya semangat untuk mengembangkan iman”.
Baca Juga: Tinggalkan Profesi Guru dan Masuk Biara, Suster ini Setia Melayani Para Napi yang Dihukum Mati
Sementara Sr Lucia Yeni Wijayatri CB mengajak orang muda yang hadir untuk membikin skala prioritas dalam hidup.
Ia berharap, orang muda yang sedang studi bisa belajar dengan baik dengan bantuan penentuan skala prioritas dalam belajar.
“Membuat skala prioritas itu menguntungkan kita. Kita bisa mengumpulkan tugas tepat waktu. Dan juga kita bisa menjaga kesehatan tubuh kita,” ucap suster yang berkarya sebagai dosen di STARKI Jakarta ini.
Dalam acara temu Orang Muda Katolik yang dikemas dalam bentuk seminar ini, para Romo dan suster juga mempromosikan tarekatnya masing-masing. Dengan begitu, orang-orang muda ini bisa mempunyai gambaran tentang hidup membiara.
Untuk mereka yang cowok-cowok, gambaran tentang panggilan khusus menjadi imam dalam terekat MSF dibawakan oleh Romo Yohanes Sutrisno MSF dan Romo Lukas Heri Purnawan MSF. Sementara para cewek mendapat penjelasan tentang panggilan menjadi suster oleh para suster CB.
Baca Juga: Sedih! Suster Ini Berlutut dan Memohon di Hadapan Para Polisi Myanmar
“Panggilan menjadi imam dan suster itu menggembirakan. Ke sana dan ke sini happy terus,” tandas Romo Lukas Heri Purnawan MSF yang akrab disapa Romo Ipeng ini.
Rangkaian acara berpuncak pada Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Romo Sutris dan Romo Ipeng.
Dalam homilinya, Romo Sutris mengajak Orang Muda Katolik yang hadir untuk menjadi berkat bagi sesama sesuai panggilannya masing-masing.
“Kalau kami berusaha menjadi berkat dengan menjadi imam. Nah, kita semua, apapun panggilannya juga diajak untuk mampu menjadi berkat bagi semua orang,” ucap tim promosi panggilan MSF ini.
Thomas Diki Saputra menilai, acara temu orang muda ini sangat menggembirakan. OMK dari Paroki Santo Andreas Rasul Marga Agung ini begitu bersemangat saat Romo Ipeng mengajak semua peserta berjoget dan bernyanyi.
Menurutnya, melalui kegiatan ini ia juga memperoleh masukan yang baik untuk memperoleh hasil studi yang baik.
“Selama ini saya sering menunda-nunda tugas kuliah. Semoga acara ini mampu membantu saya untuk senantiasa setia mengerjakan tugas tanpa menunda-nunda,” ujar mahasiswa Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai ini.
- Musik Etnik Jadi Musik Liturgi Gereja Katolik, Apa Bisa?
- LP3KN Menyusun Program Kerja 2025
- Tahun Yubileum sebagai Simbol Pembebasan dan Penghiburan
- Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Senat Mahasiswa Kampus
- Lebih Dekat dengan Uskup Baru Keuskupan Surabaya