Katolikpedia.id
Berita Doa Motivasi

Buah-Buah Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik

Sakramen Baptis

Katolikpedia.id – Sakramen baptis yang kita terima, membuahkan hal-hal yang membawa kita untuk semakin dekat dengan Allah.

Bahkan, Sakramen pertama dalam Gereja Katolik ini menjadi pintu masuk untuk menjadi anak-anak Allah dan bersatu dengan Gereja-Nya.

Berikut ini adalah buah-buah Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik:

Pertama, pengampunan seluruh dosa kita termasuk dosa asal yang kita terima dari Adam dan Hawa.

Hal ini dapat kita temukan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) nomor 1263 dan 1279.

KGK 1263: Oleh Pembaptisan diampunilah semua dosa, dosa asal, dan semua dosa pribadi serta siksa-siksa dosa (Bdk. DS 1316). Di dalam mereka yang dilahirkan kembali, tidak tersisa apa pun yang dapat menghalang-halangi mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Baik dosa Adam maupun dosa pribadi demikian pula akibat-akibat dosa, yang terparah darinya adalah pemisahan dari Allah, semuanya tidak ada lagi.

KGK 1279: Buah Pembaptisan atau rahmat Pembaptisan itu bermacam-macam: pengampunan dosa asal dan semua dosa pribadi; kelahiran untuk hidup baru, yang olehnya manusia menjadi anak angkat Allah, anggota Kristus dan kenisah Roh Kudus. Orang yang dibaptis digabungkan dengan Gereja, Tubuh Kristus, dan mengambil bagian dalam imamat Kristus.

Kedua, pemberian meterai tak terhapuskan yang menggabungkan kita dengan Kristus. Bandingkan KGK 1272 – 1274 dan 1279.

KGK 1272: Orang yang dibaptis menjadi serupa dengan Kristus, karena melalui Pembaptisan ia digabungkan bersama Kristus (Bdk. Rm 8:29). Pembaptisan menandai warga Kristen dengan satu meterai [character] rohani yang tidak dapat dihapuskan, satu tanda, bahwa ia termasuk bilangan Kristus. Tanda ini tidak dihapuskan oleh dosa mana pun, meskipun dosa menghalang-halangi Pembaptisan untuk menghasilkan buah keselamatan (Bdk. DS 1609-1619). Karena Pembaptisan diterimakan satu kali untuk selamanya, maka ia tidak dapat diulangi.

KGK 1273: Ketika orang beriman digabungkan kepada Gereja oleh Pembaptisan, mereka menerima meterai sakramental, yang “menugaskan mereka untuk menghormati Allah secara Kristen” (LG 11). Meterai Pembaptisan menyanggupkan dan mewajibkan orang Kristen, agar melayani Allah dengan mengambil bagian secara aktif dalam liturgi Gereja yang kudus dan menjalankan imamat semua orang Kristen melalui kesaksian hidup kudus dan cinta penuh semangat (Bdk. LG 10).

KGK 1274: Meterai Tuhan (“Dominicus character”: Agustinus, ep. 98,5) adalah meterai yang dengannya Roh Kudus telah memeteraikan kita “untuk hari penyelamatan” (Ef 4:30) (Bdk. Ef 1:13-14; 2 Kor 1:21-22). “Pembaptisan adalah meterai kehidupan abadi” (Ireneus, dem. 3). Orang beriman, yang mempertahankan “meterai” sampai akhir, artinya setia kepada tuntutan yang diberikan bersama Pembaptisannya, dapat mati “ditandai dengan meterai iman” (MR, Doa Syukur Agung Romawi 97), dalam iman Pembaptisannya, dalam harapan akan memandang Allah yang membahagiakan – penyempurnaan iman – dan dalam harapan akan kebangkitan.

Ketiga, persatuan dengan Gereja-Nya. Temukan dalam KGK 1267 dan 1279.

KGK 1267: Pembaptisan menjadikan kita anggota-anggota Tubuh Kristus. “Kita adalah sesama anggota” (Ef 4:25). Pembaptisan menggabungkan kita ke dalam Gereja. Dari dalam bejana pembaptisan dilahirkanlah umat Allah Perjanjian Baru yang unik, yang mengatasi semua batas alami dan manusiawi menyangkut negara, kebudayaan, bangsa, dan keturunan. “Dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka telah dibaptis menjadi satu tubuh” (1 Kor 12:13).

Keempat, pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah, seperti tertulis dalam KGK 1265 dan 1279.

KGK 1265: Pembaptisan tidak hanya membersihkan dari semua dosa, tetapi serentak menjadikan orang yang baru dibaptis suatu “ciptaan baru” (2 Kor 5:17), seorang anak angkat Allah Bdk. (Gal 4:5-7); ia “mengambil bagian dalam kodrat ilahi” (2 Ptr 1:4), adalah anggota Kristus (Bdk. 1 Kor 6:15; 12:27), “ahli waris” bersama Dia (Rm 8:17) dan kenisah Roh Kudus (Bdk. 1 Kor 6:19).

Kelima, Kesatuan sacramental dari kesatuan Kristen. Temukan dalam KGK 1271.

KGK 1271: Pembaptisan membentuk dasar persekutuan semua orang Kristen, juga dengan mereka yang belum sepenuhnya berada dalam persekutuan dengan Gereja Katolik. “Sebab mereka itu, yang beriman akan Kristus dan dibaptis dengan sah, berada dalam suatu persekutuan dengan Gereja Katolik, sungguhpun tidak secara sempurna. Sungguhpun begitu, karena mereka dalam baptis dibenarkan berdasarkan iman, mereka disatu-ragakan dalam Kristus. Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh putera-puteri Gereja Katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan” (UR 3). “Baptis merupakan ikatan sakramental kesatuan antara semua orang yang dilahirkan kembali karenanya” (UR 22).

Semoga buah-buah dari Sakramen Baptis tersebut terus kita hayati dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berita Terkait:

WYD Portugal: Peserta Menginap di Sekolah, Dilayani Sesama Orang Muda

Tiwie Pert

Paus Fransiskus: Saat Hidupmu Terasa Berat, Pergilah ke Bunda Maria

Redaksi

Doa Yang Indah kepada Santo Antonius. Doakan dengan Sungguh-sungguh

Admin
error: Content is protected !!