Katolikpedia.id
Berita Motivasi OMK Paus Fransiskus

Sedih! Baru 23 Hari Ditahbiskan, Imam Ini Meninggal Dunia

pastor-livinius-esomchi-namani

Katolikpedia.id – Pastor Livinius Esomchi Nnamani adalah imam muda yang baru ditahbiskan pada 1 April 2021 lalu, tepat pada hari raya Kamis Putih.

Sayangnya, usia tahbisan itu tidak berlangsung lama. Baru 23 hari menjalani tugas pelayanan, ia meninggal dunia.

Pastor Livinius meninggal dunia akibat penyakit leukemia atau yang kerap kita kenal kanker darah. Penyakit ini sudah cukup lama menggerogoti tubuhnya, sejak masih di tingkat Frater.

Setelah melewati proses pengobatan yang cukup panjang, perjuangan Pastor Livinius berakhir. Ia menghembuskan nafas pada usia 31 tahun.

Misa requiem pastor muda itu berlangsung di Paroki San Giovanni Leonardi dan kemudian dimakamkan pada tanggal 26 April di Roma.

Hadiah spesial dari Paus Fransiskus

Beberapa waktu lalu saat menyadari bahwa tubuhnya semakin lemah, Romo Livinius mengirim surat kepada Bapa Suci. Ia meminta ijin agar diperkenankan menerima tahbisan imamat lebih awal.

Dan Paus Fransiskus mengabulkannya. Bisa dibilang, ini adalah hadiah terindah yang Pastor Livinius terima di sisa akhir hidupnya.

Baca Juga: Sakit Leukimia, Paus Fransiskus Setuju Pastor Livinus Ditahbiskan di Rumah Sakit

Totalitas pelayanan

Perjuangan melawan penyakit leukemia adalah hal yang sulit bagi siapa saja. Leukimia memang mematikan, tetapi leukemia tidak melunturkan sedikitpun iman Pastor Livinius Esomchi Nnamani.

Segala penderitaan yang dialaminya, ia persembahkan dan disatukan dengan penderitaan Kristus di salib.

Sadar bahwa umurnya tak akan lama lagi, Pastor muda ini memanfaatkan setiap waktu luangnya untuk menjalankan tugasnya, meski sangat terbatas.

Baginya, ranjang rumah sakit adalah altar tempat memimpin Misa. Dari sana, ia mendoakan para dokter, perawat dan semua pihak yang setia menemaninya.

“Altarnya adalah tempat tidur rumah sakit, di mana dia dapat mempersatukan penderitaannya dengan penderitaan Kristus.

Dia menghayati dan memaknai Ekaristi dengan cara yang tangguh dan sangat nyata. Ini adalah pelajaran yang luar biasa bagi semua imam,” terang Pastor Davide Carbonaro saat mengenang rekan imamnya itu.

pastor-livinius-sakit-leukimia
(Foto: vaticannews.va)

Baca Juga: Derita Tumor Otak, Gadis Cantik ini Persembahkan Rasa Sakitnya Untuk Gereja dan Para Imam

Pengalaman iman dan perjuangan hidup Pastor Livinius Esomchi mengajarkan kita sejuta hal positif. Bahwa penderitaan adalah salib yang harus kita panggul.

Yesus telah memanggul salib-Nya, maka kita sebagai pengikutnya harus setia memanggul salib, sesulit apapun itu.

“Karunia imamat yang ia terima memang sedikit berbeda, tetapi Pastor Livinius tetaplah imam yang sama seperti rekan-rekan imam pada umumnya.

Rasa sakit yang ia satukan dengan penderitaan Kristus mengajarkan semua imam agar memiliki semangat pelayanan yang lebih besar” kata Pastor Davide Carbonaro.

Selamat jalan Pastor Livinius Esomchi Nnamani. Terima kasih sudah menjadi teladan bagi kami semua untuk tetap setiap kepada Yesus.

Sahabat Katolikpedia, mari kita panjatkan doa untuk jiwa Pastor Livinius, semoga perjalanan pulangnya disambut Bapa dalam kerajaan surga.

Sumber: catholicnewsagency.com

Berita Terkait:

Pernyataan Paus Fransiskus tentang Perkawinan Homoseksual: Apa Kata Gereja?

Dr. Doddy Sasi CMF

Apa Arti Mencium Cincin Uskup Saat Bersalaman? Ini Penjelasannya!

Steve Elu

Pohon Natal dari Botol Plastik Bekas Hiasi Gereja St Yoseph Palembang

A. Daris Awalistyo
error: Content is protected !!