Katolikpedia.id – Hingga sekarang Paus Fransiskus belum sepenuhnya sehat. Ia masih menderita sakit lutut, yang membuatnya cukup kepayahan untuk berjalan. Hampir semua aktivitasnya ia lakoni dari atas kursi roda.
Meski demikian, kehendak untuk mengunjungi umat tidak padam. Saat ini, ia sedang melakukan perjalanan apostolik ke Kanada.
Hari ini, Senin, 25 Juli 2022, Bapa Suci tiba di Edmonton, Kanada, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 jam di atas pesawat.
Karena tidak bisa turun lewat tangga, Bapa Suci akhirnya turun dari pesawat menggunakan lift. Lalu, ia lanjut dengan kursi roda.
BACA: Perkawinan Campur dalam Gereja Katolik
Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus kali ini ia namai sebagai “perjalanan penitensi”. Maksudnya, perjalanan ini ditujukan sebagai perjalanan untuk minta maaf.
Paus Fransiskus ingin atang ke Kanada dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga dan para penyintas, di mana Gereja Katolik pernah melakukan tindakan tidak terpuji di masa lalu.
Antara akhir tahun 1800-an hingga 1900-an, pemerintah Kanada mengirim setidaknya 150.000 anak-anak First Nation, Metis, dan Inuit ke 139 sekolah yang dikelola oleh Gereja.
Selama masa pendidikan, anak-anak ini dipisahkan dari keluarga, Bahasa, dan budaya mereka. Tidak sedikit dari mereka yang mengalami kekerasan fisik dan seksual. Diyakini, ribuan anak meninggal akibat penyakit dan kelaparan.
Gelombang protes keras disampaikan oleh rakyat Kanada belum lama ini, dan menuntut Gereja bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka sebut sebagai “genosida budaya”.
Paus Fransiskus dijadwalkan akan bertemu secara langsung dengan umat First Nation, Metis, dan Inuit dalam kunjungan selama enam hari di Kanada ini.
BACA JUGA: Doa Kepada Malaikan Agung
Sore ini, Paus Fransiskus akan pergi ke Gereja Katolik Hati Kudus First Nation, Edmonton, sebuah gereja tua di sana untuk menyampaikan pedatonya.
Kita mendoakan kunjungan Bapa Suci Fransiskus ini agar berjalan dengan baik, dan maksud mulai rekonsiliasi yang ia bawa membawa angina segar untuk umat Kanada yang tersakiti di masa lalu.
Semoga Gereja Katolik terus belajar menjadi dewasa, baik secara personal maupun institusi, agar wujud Kerajaan Allah makin terlihat di muka Bumi.
