Katolikpedia.id
Berita OMK Paus Fransiskus

Paus Fransiskus: Aborsi Bukan Masalah Biasa. Itu Pembunuhan!

pesan-paus-fransiskus-tetang-aborsi

Katolikpedia.id – Dalam Gereja Katolik (khususnya Katolik Roma), aborsi ditentang keras karena ini sama halnya dengan menghilangkan nyawa manusia. Aborsi termasuk dosa berat atau mortal sin. Meski begitu, masih ada pihak tertentu yang secara diam-diam melakukan aborsi.

Di Indonesia, tindakan aborsi tidak dilegalkan, kecuali untuk kondisi darurat medis yang mengancam nyawa ibu atau janin, dan bagi korban perkosaan .

Namun, di luar negeri hal ini jauh lebih lumrah dan terbuka. Tidak sedikit negara yang melegalkan aborsi meski dengan syarat tertentu, misalnya saat usia kandungan baru 12 atau 24 Minggu, dll.

Jerman, Meksiko, Finlandia, Belize, Inggris, Fiji, India, Jepang, Amerika, Rwanda termasuk di antara negara-negara yang mengizinkan aborsi karena berbagai alasan sosial dan ekonomi.

Karena legal, maka tak jarang ada  klinik yang secara terbuka membuka layanan aborsi. Banyak imam dan biarawati yang sudah bersuara menolak tindakan ini. Bahkan banyak yang kerap ditangkap dan ditahan karena aksi protes aborsi di beberapa klinik.

Paus Fransiskus, sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, juga sangat lantang dan dengan keras melarang tindakan aborsi. Seperti apa pesan-pesan Paus Fransiskus tentang aborsi itu? Berikut, #Katolikpedia merangkum beberapa quotes Paus Fransiskus tentang aborsi!

15 September 2021: ‘Aborsi adalah pembunuhan’

Dalam satu kesempatan, seorang jurnalis American Magazine, bertanya kepada paus tentang, “hak seorang perempuan yang sedang hamil, yang bisa memilih mempertahankan anak atau melakukan aborsi dan pemberian Komuni kepada para politisi yang telah mendukung undang-undang pro-aborsi. Dan ini jawaban Paus Fransiskus!

“Aborsi bukan masalah biasa. Itu adalah pembunuhan. Secara ilmiah janin adalah kehidupan manusia. Tapi apakah benar menggugurkan janin dapat menyelesaikan masalah? Inilah mengapa Gereja sangat ketat dalam masalah aborsi karena ketika menerima ini, sama artinya dengan menerima pembunuhan setiap hari”

25 September 2020: Aborsi bukan solusi terbaik

Dalam pidatonya di sebuah forum PBB, Paus menyayangkan negara-negara dan lembaga internasional yang sama sekali tidak menghormati martabat manusia.

“Beberapa negara dan lembaga internasional juga mempromosikan aborsi sebagai salah satu yang disebut ‘layanan penting’ yang disediakan dalam respon kemanusiaan. Sungguh meresahkan melihat beberapa orang dengan mudahnya meniadakan keberadaan hidup manusia sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi seorang ibu dan anaknya yang belum lahir”.

10 Oktober 2018: Aborsi seperti ‘menyewa pembunuh bayaran’

Dalam sebuah audiensi umum di tahun 2018, Paus dengan lantang menyerukan bahwa berani melakukan aborsi berarti secara tidak langsung kita telah menyewa pembunuh bayaran untuk melenyapkan nyawa seseorang.

Sejak saat itu, Paus terus mengulangi seruannya tentang “pembunuh bayaran” ini, termasuk saat ia ditanya oleh seorang jurnalis televisi Spanyol pada tahun 2019 lalu, tentang diperbolehkan atau tidak aborsi dilakukan dalam kasus seorang wanita korban human trafficking dan menjadi hamil karena pemerkosaan.

“Tidaklah benar untuk ‘melenyapkan’ manusia, betapapun kecilnya, demi menyelesaikan suatu masalah. Ini seperti mempekerjakan seorang pembunuh bayaran”.

16 Juni 2018: Aborsi anak cacat sama halnya dengan Nazi

Menurut Paus asal Argentina itu, mengaborsi anak-anak yang sakit atau cacat adalah tindakan yang keji. Dia mengibaratkannya seperti kekerasan yang dilakukan Nazi.

“Saya pernah mendengar bahwa pada bulan-bulan pertama kehamilan sudah menjadi mode, atau setidaknya kebiasaan, untuk melakukan pemeriksaan tertentu, untuk melihat apakah bayinya tidak sehat, atau memiliki beberapa masalah. Usulan pertama dalam kasus itu adalah: ‘Haruskah menggugurkannya?’ Itu pembunuhan anak-anak. Pada abad terakhir, seluruh dunia dihebohkan dengan apa yang dilakukan Nazi untuk mempertahankan kemurnian ras. Di masa sekarang, kita tak jauh beda. Kita melakukan hal yang sama”

18 Februari 2016: Aborsi bertentangan dengan sumpah Hipokrates

Ketika ditanya tentang aborsi untuk wanita hamil di tengah ketakutan pandemi, Paus Fransiskus menegaskan sekali lagi, bahwa aborsi adalah “kejahatan mutlak” dan bertentangan dengan sumpah dokter hippokrates.

Sumpah hippokrates adalah sumpah yang secara tradisional dilakukan oleh para dokter tentang etika yang harus mereka lakukan dalam melakukan praktik profesinya.

“Aborsi bukanlah masalah teologis. Ini adalah masalah manusia. Ini adalah masalah medis. Anda membunuh satu orang untuk menyelamatkan orang lain, dalam skenario kasus terbaik… Itu bertentangan dengan sumpah Hipokrates yang diambil para dokter. Itu adalah kejahatan dalam diri dokter itu sendiri,”

Itulah beberapa pesan Paus Fransiskus untuk kita. Kirannya pesan Paus Fransiskus ini menjadi alarm bagi semua umat Katolik untuk tidak mendukung atau bahkan melakukan aborsi.

Berita Terkait:

Semua Agama Mengajarkan Umatnya Hidup Rukun dan Damai

Frater Andreas Anggit W

Ini Makna Natal Sesungguhnya! Bersama Berbagi dari Satu Palungan

Pastor Paulus Halek Bere SS.CC

“Perjalanan Sheila”, Buah Kretifitas Siswa-Siswi SMP Katolik Abdi Siswa

Redaksi
error: Content is protected !!