Katolikpedia.id
Berita

Ratusan Orang Berdoa Salam Maria di Depan Rumah Sakit untuk Kesembuhan Pele

kondisi-Pele-atau-Edson-Arantes-do-Nascimento

Katolikpedia.id – Lebih dari seratus penggemar klub sepak bola, Santos FC berkumpul di depan Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, Brasil. Mereka berdoa untuk kesembuhan Pele, salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, yang sedang berbaring lemah karena menderita sakit serius.

Dilansir dari situs ACESSA.com, pada Minggu, 4 Desember 2022, sekiar pukul 13:00 siang waktu setempat, para penggemar membentuk lingkaran, menyalakan lilin, berpegangan tangan, dan berdoa Bapa Kami dan Salam Maria, diikuti dengan tepuk tangan meriah.

“Kami di sini dengan kekuatan spiritual sehingga, di saat yang sangat sulit yang dialami Raja kami ini, dia dapat bangkit dengan kekuatan lebih, karena pertempuran ini adalah salah satu yang terberat dalam hidupnya,” ujar Marcos Bispo dos Santos, seorang penggemar berat Pele.

pray-for-pele
(Foto: br.noticias.yahoo.com)

Edson Arantes do Nascimento, atau yang lebih dikenal sebagai Pele, sudah menjalani perawatan intens sejak 29 November lalu. Kondisinya memburuk akibat penyakit kanker usus besar yang sudah dideritanya sejak September 2021 lalu.

Pada 3 Desember 2022, tim medis melaporkan, bahwa Pele dalam kondisi stabil dan merespons pengobatan dengan baik. Sang legenda juga masih memberikan respon kepada para penggemar yang mengkhawatirkan keadaannya.

“Saya ingin semua orang tetap tenang dan positif. Saya kuat, dengan banyak harapan, dan saya menjalani perawatan saya seperti biasa,” tulis legenda sepak bola dunia berdarah Brasil itu di akun instagramnya @pele.

Dengan kondisinya sekarang, pesepakbola 82 tahun itu berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada para fans yang antusias mendoakan kesembuhannya.

“Saya sangat percaya kepada Tuhan dan setiap pesan cinta yang saya terima dari Anda di seluruh dunia membuat saya tetap bersemangat. Dan lihatlah juga Brasil di Piala Dunia!” lanjutnya.

Kesehatan mantan pesepak bola itu memburuk dalam beberapa tahun terakhir, juga karena faktor lain, seperti masalah tulang belakang, pinggul, dan lutut, yang mengurangi mobilitasnya. Pele juga didiagnosa memiliki masalah ginjal yang cukup serius. Inilah yang membuatnya harus menjalani operasi.

Ciro Estivalli Dos Santos, salah satu penggemar Pele membeberkan tujuan dan makna di balik doa bersama yang digelar di depan rumah sakit tersebut. Menurutnya, ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan kepada sang legenda yang sedang berada di titik terendah hidupnya.

“Kami berharap Pele pulih, kami tahu ini adalah momen yang sangat sulit dalam hidupnya. Ini hanya sebuah penghormatan dari orang-orang yang berasal dari Santos, agar ia tahu bahwa kami di sini menyemangati dan mendoakannya,” ujar Ciro Estivalli Dos Santos.

Edson Arantes do Nascimento atau Pele lahir di Três Corações, Minas Gerais, Brasil pada 23 Oktober 1940. Dibesarkan dalam kemiskinan ekstrim, di pinggiran kota São Paulo di Bauru, Brasil, Pele tumbuh dalam dua hal yang tangguh yakni: Katolik dan sepak bola.

Ia percaya bahwa Tuhan telah menempatkannya di planet ini untuk menjadi pahlawan sepak bola terbaik. Sebagai seorang Katolik yang taat, Pele berujar dengan yakin bahwa, “ Itu adalah bakat yang Tuhan berikan kepada saya.”

Baca Juga: Ketika Pelatih Timnas Brasil Berdoa Rosario di Lapangan Sepak Bola

pele-pemain-sepak-bola-beragama-katolik
(Foto: instagram/@pele)

Di kalangan sepak bola internasional, Pele dikenal sebagai legenda sepak bola dunia dari Brasil. Selama kariernya, ia berhasil membawa Brasil menjuarai Piala Dunia FIFA sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko.

Orang-orang Brasil sangat mencintai dan sangat menhormati Pele. Karena keberhasilan-keberhasilannya yang mengharumkan nama Brasil, ia diberi julukan O Rei atau Sang Raja.

Berita Terkait:

Apa Betul Kita Semua Setara dalam Gereja?

Dr. Doddy Sasi CMF

Dua Suster Asal Indonesia Mengikrarkan Kaul Kekal di Italia

Dr. Doddy Sasi CMF

Selamat Jalan Pater Jan Olecki. Terima Kasih Atas Semua Pelayananmu Selama di Indonesia

Edeltrudizh
error: Content is protected !!