Katolikpedia.id
Berita Doa

Seorang Imam Mengusir Polisi dengan Salib Besar Layaknya Pengusiran Setan

Romo Usir Polisi Pakai Salib

Katolikpedia.id – Seorang imam di Argentina viral di media sosial karena mengusir seorang polisi menggunakan salib besar, seperti yang biasa dilakukan untuk pengusiran setan.

Dalam video yang beredar tersebut, seorang imam memegang salib dengan corpus Kristus sekitar satu meter. Imam tersebut berada dalam sebuah ruangan dengan sejumlah orang lainnya. Sementara di hadapannya, seseorang petugas mengenakan pakaian kepolisian setempat.

Sembari menghadap ke arah polisi, imam tadi mengangkat salib dengan kedua tangan dan diarahkan ke polisi tersebut. Bersamaan dengan itu, ia lantang bersuara (jika diterjemahkan kira-kira seperti ini): “Dalam nama Kristus, Pergilah dari Rumah Tuhan”.

BACA: Doa Katolik Melawan Kuasa Gelap dan Roh Jahat

Disinyalir, polisi datang ke gereja tempat sang imam berada karena tahu bahwa di sana diadakan aktivitas Misa.

Pemerintah Argentina sudah menerapkan pembatasan aktivitas ibadah atau sejenisnya, di gereja, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya akibat pandemi.

Tahu bahwa di gereja tersebut ada kegiatan ibadah, polisi pun datang untuk membubarkan Misa.

Tak terima karena kegiatan Misa hendak dibubarkan, Romo yang mengenakan jubah hitam itu mengacung-acungkan salib kea rah polisi, layaknya tindakan pengusiran setan.

Si Romo bersikeras bahwa Misa harus tetap dilakukan. Ia merasa perayaan Ekaristi lebih penting dari pada sekedar ketakutan akibat pandemi.

BACA JUGA: Panduan Novena Tiga Salam Maria

Hingga sekarang, Gereja Katolik hampir di seluruh dunia menerapkan kebijakan, membatasi kegiatan Misa pada hari Minggu atau Misa harian.

Langkah ini diambil untuk meminimalisir penyebaran virus corona, yang masih terus bermutasi hingga hari ini.

Di keuskupan-keuskupan Indonesia yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, kegiatan Misa masih sangat terbatas. Kalau pun tetap diadakan Misa, umat harus mendaftar secara online dan hanya dalam jumlah yang sangat terbatas.

Hal ini sedikit berbeda dengan gereja atau keuskupan yang ada di daerah-daerah terpencil atau setingkat kabupaten. Di sana, perayaan Ekaristi diadakan seperti biasa. Namun, umat yang datang ke gereja tetap diimbau agar menggunakan masker, dan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Sumber: Prensalibre.com

Berita Terkait:

15 Quotes Carlo Acutis ini Sangat Inspiratif. Umat Katolik Harus Tahu

Edeltrudizh

Ini Terjemahan Naskah Fiducia Supplicans Tentang Makna Pastoral Pemberkatan

Dr. Doddy Sasi CMF

Mengenang Pele, Pesepak Bola yang Berjumpa dengan 3 Paus Sepanjang Hidupnya

Redaksi
error: Content is protected !!