Katolikpedia.id – Menjelang Natal, umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta dihadiahi sebuah taman doa baru di daerah PIK. Sedikit berbeda dari taman doa pada umumnya, tempat ini dipenuhi dengan kekhasan Jepang.
Selain kekhasan Jepang, hal lain apa saja yang membuat taman doa ini unik? Berikut ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui sebelum berkunjung ke sana!
#Mukjizat Penampakan Bunda Maria di Jepang
Hadirnya taman doa Our Lady of Akita ini punya latar belakang yang sangat ajaib. Our Lady of Akita atau dalam bahasa Indonesia, Bunda Maria dari Akita adalah gelar Santa Perawan Maria yang dikaitkan dengan penampakan Bunda Maria yang dilaporkan terjadi pada tahun 1973.
Peristiwa penampakan yang terjadi di sebuah daerah terpencil Yuzawadai, pinggiran Akita, Jepang ini dialami oleh seorang biarawati bernama Suster Agnes Katsuko Sasagawa.
Pada 4 Januari 1975, Suster Agnes melihat patung Bunda Maria meneteskan air mata. Tetesan air mata Bunda Maria ini terus berulang hingga 101 kali.
Peristiwa ajaib ini akhirnya diteliti oleh pihak Vatikan, dan pada tahun 1984, Ordinaris wilayah, Uskup John Shojiro, mengizinkan penghormatan kepada Our Lady of Akita.
Maka taman doa Our Lady of Akita yang ada di Indonesia ini adalah replika dari taman doa Our Lady of Akita yang ada di Jepang.
Bukan hanya taman doanya saja yang mirip seperti yang ada di Jepang, namun patung Bunda Maria yang ada di Taman Doa Our Lady of Akita PIK2 pun mirip seperti patung Maria asli yang meneteskan air mata yang hingga saat ini ada di Jepang.
#Kapel
Di taman doa ini juga terdapat kapel kecil berkapasitas 100 orang. Bangunan kapel ini dibangun dengan dominan kayu ciri khas Jepang.
Nah, di dalam kapel inilah terletak patung Our Lady of Akita yang merupakan replika dari patung asli yang ada di Jepang. Selain itu, ada juga patung St Yosep, St. Peregrinus & St Antonius Padua.
#The Garden of Lamb
Selain kapel, ada juga The Garden of the Lamb yang disediakan khusus untuk jalan salib. Ada 14 perhentian stasi jalan salib di sana. Masing-masing stasi tertata dengan unik dan indah dengan lampu taman yang khas dan unik.
#The Garden of Mary
Sesuai dengan namanya, The Garden of Mary dikhususkan untuk Bunda Maria. Terdapat patung Our Lady of Akita yang di depannya dihiasi danau kecil. Patung ini merupakan buah karya dari ahli batu di daerah Muntilan.
#View ala Jepang
Halaman depan taman doa ini benar-benar dibuat mirip dengan yang ada di Jepang. Mulai dari bangunanan kapelanya yang menampakan kekhasan Jepang, hingga tampilan halaman depan kapela yang ditata sedemikian rupa sehingga dari kejauhan, kita seolah-olah sedang berada di Jepang.
Suasana kekhasan Jepang sangat terasa saat malam hari. Kerlap-kerlip lampu yang terpasang semakin menambah keindahan dan kekhusukan untuk berdoa.
Romo Adi Prasojo dalam misa peresmian Taman Doa Our Lady of Akita PIK2 berpesan agar umat yang datang berziarah tidak hanya terpukau dengan keindahan taman doanya tapi juga membenamkan diri dalam doa.
“Semoga setiap orang yang datang ke sini ingat doa dan ingat Tuhan,” ujar Romo Adi dalam homilinya.
Hadirnya Our Lady of Akita ini cukup memudahkan umat Katolik Indonesia dalam berziarah, sehingga umat tak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk turut merasakan peristiwa penampakan Bunda Maria dari Akita tersebut.
- Musik Etnik Jadi Musik Liturgi Gereja Katolik, Apa Bisa?
- LP3KN Menyusun Program Kerja 2025
- Tahun Yubileum sebagai Simbol Pembebasan dan Penghiburan
- Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Senat Mahasiswa Kampus
- Lebih Dekat dengan Uskup Baru Keuskupan Surabaya
NB: Kisah tentang Our Lady of Akita bisa kamu saksikan di youtube Katolikpedia.