Katolikpedia.id
Berita OMK

Dari Romo Salto Deodatus Untuk OMK: “Jatuh Cinta itu Cepat, Tapi Mencintai itu Sangat Susah”

IYD-Dekenat-Selatan-KAJ

Katolikpedia.id – Orang Muda Katolik se-dekenat Selatan: Paroki Cilandak, Blok B, Pasar Minggu, Blok Q, Jagakarsa dan Tebet, mengadakan Ekaristi Kaum Muda di Seminari Wacana Bhakti, Pasar Minggu, Jakarta (4/06/2023).

Acara ini juga bertepatan dengan Kirab Salib di Keuskupan Agung Jakarta. Kirab Salib merupakan pre-event Indonesian Youth Day 2023 yang akan diselenggarakan di Keuskupan Agung Palembang pada 26 hingga 30 Juni 2023 nanti.

Acara dimulai dengan Misa bersama dan dilanjutkan dengan Ngobras antar sesama Orang Muda Katolik (OMK) yang hadir. Perayaan Ekaristi dirayakan secara konselebrasi dengan selebran utama, Romo Andreas Subekti itu berlangsung kidmat dan cukup meriah, diiringi paduan suara yang memukau dan juga tari-tarian.

Romo-Salto-Deodatus-Simanullang
(Foto: @omkdekenatselatan)

Homili yang Berkesan

Homili yang dibawakan Romo Salto Deodatus Pr cukup berkesan dan menarik. Pesan-pesan yang disampaikan pun menyasar gaya hidup orang muda zaman now yang cukup akrab dengan media sosial.

Imam Diosesan Keuskupan Agung Jakarta itu menyasar julukan yang sekarang sedang tren yaitu istilah “generasi baper”, yakni generasi yang mudah terbawa perasaan; berlebihan atau terlalu sensitif dalam menanggapi suatu hal.

“Dengan gadget yang hampir 24 jam selalu bersama dengan kita terus-menerus, secara sadar dan tidak sadar membuat kita menjadi orang-orang yang kerap dilabeli generasi baper”.

 Tidak ada yang salah dengan gadget, namun jika itu digunakan secara berlebihan, terkadang gadget menjadikan pribadi seseorang sangat visual.

“OMK sering baper saat mendapat chat ‘Haiii…’. Yang diklik gambar, yang kena hati” ujar Romo Salto disambut tawa riuh para peserta yang hadir.

Romo yang juga suka bernyayi itu, lalu mengajak orang muda untuk melihat ungkapan cinta ini tidak hanya dari segi perasaan sebagai manusia, namun melihatnya dari sisi spiritual. Seperti apa cinta yang murni yang ada pada diri seseorang. Apakah cinta yang diungkapkan lewat chat atau media sosial itu seperti bentuk cinta kasih Allah?

“Jatuh cinta itu cepat, tapi mencintai itu sangat susah. Jangan mudah baper hanya karena simbol love,” lanjut Romo Salto.

Ia lalu merangkum tiga poin utama yang harus digarisbawahi setiap OMK dalam urusan percintaannya. Pertama, adalah pandangan. Cinta diawali dengan pandangan satu sama lain, antara seorang cewek dan cowok.

Kedua, mengenal pribadi masing-masing. Artinya, cinta yang diawali dengan pandangan itu, harus berlanjut dengan pengenalan lebih intens akan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan yang ketiga adalah, mengasihi tanpa pamrih sama seperti Allah yang mengasihi manusia tanpa meninggalkan.

“Cinta yang berasal dari Allah itu stabil, tenang dan tidak terpencar. Mengasihi adalah tentang memikul salib. Karena di dalam salib kita bisa menimba cinta kasih dari Allah. Karena Cinta Allah adalah tentang pengorbanan,” pesan imam yang ditahbis pada 2021 lalu itu.

Baca Juga: Jonatan Christie: “Percayalah, Janji Tuhan Dalam Hidup Kalian Pasti Akan Digenapi”

Sharing Kontingen

Sebelum berkat penutup, ada sambutan dari Romo Adreas Subekti selaku Ketua Komisi Kepemudaan KAJ. Kepada orang muda yang hadir, ia menyematkan pesan, “Boleh ke manapun, mau berbuat apapun di manapun, hendaknya salib menjadi episentrum hidup kita,” Pesan Romo Bekti.

Usai misa, acara dilanjutkan dengan dinamika bersama. Menariknya, ada kontingen IYD perwakilan Keuskupan Agung Jakarta yang akan berangkat ke Palembang nanti, ikut serta berbagi pengalaman selama mengikuti program live inyang merupakan bagian dari persiapan jelang acara akbar Orang Muda Katolik se-Indonesia itu.

Gio dan Anggita bebagi pengalaman unik dan pelajaran berharga yang mereka peroleh dalam program live in yang berlangsung beberapa waktu lalu. Dari pengalaman ini, ada tiga poin utama yang dibagikan.

Gio menggambarkan dua hal yang ia peroleh selama live in yakni, “mencari kebahagiaan dalam kesederhanaan dan membangun hidup yang bahagia”, dan Anggita menambahkan poin ketiga, yakni “jadilah terang bagi sesama”.

Tiga poin utama ini sejalan dengan tema IYD yakni: Bangkit dan bersaksilah! Dan ini menjadi bekal bagi semua orang muda yang hadir untuk kelak mampu bersaksi dan menjadi terang dalam keseharian mereka di manapun.

Romo-Salto-dan-OMK-dekenat-selatan
Romo Salto dan OMK (Foto: @omkststefanus)

Tentang IYD

Indonesian Youth Day atau yang kerap disingkat IYD atau yang dalam Bahasa Indonesia, disebut Hari Orang Muda Se-Indonesia merupakan perjumpaan akbar Orang Muda Katolik (OMK) dari semua Keuskupan yang ada di Indonesia.

Dilansir dari website resmi Indonesian Youth Day 2023, IYD diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Yang akan berlangsung di Keuskupan Agung Palembang nanti, merupakan IYD ke-3. IYD pertama diselenggarakan di Keuskupan Sanggau – Kalimantan pada Oktober 2012.

Acara yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 2 hingga 6 Oktober itu mengangkat tema: “Berakar dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman.”

IYD kedua berlangsung di Keuskupan Manado, dari tanggal 1-6 Oktober tahun 2016. Tema yang diangkat adalah “OMK: Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk”

Selain Perayaan Ekaristi dan Ngobras, acara ini juga diwarnai dengan penyerahan simbolis salib IYD dari Dekenat Selatan ke Dekanat Pusat. Dan pada Sabtu, 10 Juni 2023 nanti, Kirab Salib selanjutnya akan berlangsung di Katedral Jakarta. Pastikan kamu hadir di sana!

Berita Terkait:

Mengenang Sosok BJ Habibie yang Pernah Shalat di Gereja, hingga Persahabatannya dengan Imam Katolik

Edeltrudizh

Apakah Boleh Mengadakan Misa untuk Orang yang Bunuh Diri?

Dr. Doddy Sasi CMF

Inilah 4 Fakta Tentang Malaikat Agung yang Harus Kamu Ketahui!

Edeltrudizh
error: Content is protected !!