Katolikpedia.id
Berita Doa

Requiem untuk Paus Emeritus Benediktus XVI di Katedral Jakarta

Misa untuk Mendiang Paus Benediktus XVI

Katolikpedia.id – Gereja St Maria Diangkat Ke Surga Katedral menggelar Misa Requiem untuk menghormati mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI, di Gereja Katedral Jakarta, Kamis, 5 Januari 2022.

Misa Requiem yang dirayakan secara konselebrasi tersebut dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, didampingi Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ingnatius Kardinal Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, dan sejumlah Uskup lainnya.

Selain umat, Misa ini dihadiri para imam, suster, bruder, dan frater yang berada di sekitar Keuskupan Agung Jakarta. Juga, beberapa Duta Besar. Lebih dari 200 orang datang untuk menghormati, mendoakan, dan memohon rahmat Allah melalui mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI.

Ignatius Kardinal Suharyo yang membawakan homili mengutip salah satu pernyataan Paus Benediktus di masa tuanya, “Saya hanya seorang peziarah yang memulai langkah akhir di bumi”.

Menurut Kardinal Suharyo, Paus Benediktus XVI sudah lama menyiapkan diri untuk menghadap Tuhan. Semasa hidupnya, ia menulis banyak buku untuk Gereja. Ia mewariskan iman yang amat luar biasa untuk kita. Lantas seperti apakah Allah yang ia refleksikan dan dijumpai dari wajah ke wajah?

“Saya yakin ia mengatakan Allah adalah kasih. Ini senada dengan ensiklik pertama yang ia tulis pada awal kepausannya yakni Deus Caritas Est (Allah adalah Kasih) pada 2005,” ujar Kardinal Suharyo.

Selanjutnya, Kardinal Suharyo menjelaskan salah satu alasan mengapa mediang memilih nama Benediktus sebagai nama kepausannya.

“Karena St Benediktus adalah pelindung Eropa dan berjasa untuk perkembangan iman orang Eropa,” tegas Kardinal Suharyo.

Ia juga mengenang, kepribadian almarhum luar biasa. Ia memiliki kerendahan hati, yang sekali lagi mencerminkan kasih yang ia refleksikan, yakni kasih Allah sendiri.

“Di tengah-tengah Anda ada Paus berikutnya. Saya akan taat padanya,” ujar Kardinal Suharyo, mengutip pernyataan Paus Benediktus XVI di hadapan para Kardinal jelang pengunduran dirinya.

Kutipan selanjutnya, “Setelah memeriksa hati nurani di hadapan Tuhan, karena usia, saya tidak lagi cocok menjadi Paus”.

“Dengan demikian ia merasa bahwa ia ingin menyerahkan jabatan itu kepada orang yang tepat untuk menjawab kebutuhan zaman,” jelas Kardinal Suharyo.

Setelah itu, lanjutnya, ia memilih hidup dalam keheningan dan menjadi pendoa bagi gereja dan iman Kristiani. Kita yakin ia mendoakan kita semua. Dengan keyakinan itu, mari kita melanjutkan ziarah hidup kita sebagai murid-murid Yesus.

Misa untuk Mendiang Paus Benediktus XVI di Jakarta

Surat Belasungkawa

Di ujung Misa, Ketua KWI Mgr Anton Subianto Bunjamin OSC memberikan sambutan. Katanya, perayaan Ekaristi yang kita rayakan ini bukan hanya mendoakan pulangnya Paus Emeritus Benediktus XVI. Tapi juga perayaan syukur untuk kesaksian hidup tentang kasih Allah.

“KWI sudah menulis surat belasungkawa kepada Paus Fransiskus, menyampaikan duka dan kehilangan atas berpulangnya Paus Emeritus Benediktus XVI. Kita juga mensyukuri kesaksian hidup dan iman selama masa kepausannya. Sepanjang hidupnya ia mengingatkan kita akan bahaya sekularisme. Ia mengingatkan kita akan hal ini lewat ensiklik-ensikliknya,” tegas Mgr Anton Subianto.

Sementara Nunsius, Mgr Piero Pioppo dalam sambutanya mengatakan, mewakili Takhta Suci ia berterima kasih kepada Kardinal Suharyo, Mgr Anton Subianto, para uskup, imam, suster, dan umat yang hadir.

“Ini tanda kedekatan sekaligus penghormatan untuk Paus Emeritus Benediktus XVI. Saya berterima kasih untuk ungkapan kedekatan ini,” kata Nunsius.

Sebelum meninggalkan Panti Imam, di hadapan pigura Paus Emeritus Benediktus XVI, Mgr Piero Pioppo sekali lagi mengajak umat mendoakan satu kali Bapak Kami dan satu kali Salam Maria.

Berita Terkait:

Pemuda Katolik Komda Banten Berniat Genjot Ekonomi Berbasis Komunitas

Redaksi

Pesparani III: Provinsi Maluku Seng Ada Lawan

Redaksi

Sungguh Ajaib! Truk Ini Hangus Terbakar, Tapi Gambar Bunda Maria Tetap Utuh!

Edeltrudizh
error: Content is protected !!