Katolikpedia.id
Berita

Tega! Iran Mengusir Biarawati yang Sudah 26 Tahun Melayani Orang Kusta di Negara Itu

biarawati-katolik-Suster-Giuseppina-Berti

Katolikpedia.id – Pemerintah Iran mengusir seorang biarawati Katolik yang sudah 26 tahun menghabiskan hidupnya di negara itu.

Namanya Suster Giuseppina Berti. Ia adalah suster dari Serikat Suster-Suster Puteri Kasih dari St. Vinsensius de Paul.

Usia biarawati katolik ini sudah 75 tahun. Di Iran, Suster Berti melayani para penderita Kusta di Tabriz, kota terpadat di Barat Laut Iran.

Di usianya yang sudah senja, Suster Berti ingin menikmati masa tuanya. Ia memilih untuk pindah ke Iran Tengah, dan tinggal di salah satu rumah kongregasinya yang ada di kota Isfahan.

Namun, itu tidak mungkin berlangsung lama. Pemerintah Iran menolak untuk memperbarui visa Suster Giuseppina Berti.

Baca Juga: Sedih! Suster Ini Berlutut dan Memohon di Hadapan Para Polisi Myanmar

Dilansir dari vaticannews.va, biarawati Katolik asal Italia itu dipaksa untuk meninggalkan negara Asia Barat itu dalam beberapa hari ke depan.

Kepergian Suster Berti ini juga akan berdampak kepada rekan kongregasinya, Suster Fabiola Weiss. Usia Suster Weiss juga sudah senja, 77 tahun. Ia adalah biarawati Katolik asal Austria.

Bersama dengan Suster Berti, ia juga melayani orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita sakit kusta. Ia bahkan sudah melayani selama 38 tahun di sana.

Tapi, ijin tinggal Suster Fabiola Weiss hanya diperpanjang satu tahun ke depan. Ini berarti nasib Suster Weiss juga mungkin akan berakhir seperti Suster Berti. Sama-sama diusir dari Iran.

Hingga saat ini, pemerintah Iran belum memberikan alasan yang jelas terkait tindakan mereka.

Diberitakan vaticannews.va, dalam beberapa tahun terakhir, dua suster ini sudah tidak melakukan kegiatan di luar biara karena dilarang pemerintah. Mereka dituduh melakukan dakwah.

Baca Juga: Tinggalkan Profesi Guru dan Masuk Biara, Suster ini Setia Melayani Para Napi yang Dihukum Mati

Di Iran, di kota Isfahan, Suster-Suster Puteri Kasih dari St. Vinsensius de Paul telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun untuk pendidikan, pelatihan kaum muda, dan melayani kaum miskin.

Salah satu konsentrasi serikat ini yang cukup berkesan adalah komitmen mereka untuk merawat ratusan anak Polandia, pengungsi dan anak yatim piatu akibat perang, yang tiba di Iran pada musim semi 1942,.

Sahabat Katolikpedia, mari kita doakan Suster Giuseppina Berti dan Suster Fabiola Weiss agar keadaan sulit ini mampu mereka lewati.

Kita juga berdoa untuk pemerintah Iran agar semakin bijaksana dalam melindungi para Imam dan suster-suster yang berkarya di Iran.

Sumber: www.radiofarda.com, www.ansa.it, www.ucanews.com

Berita Terkait:

5 Alasan Mengapa Umat Non Katolik Tidak Boleh Menerima Komuni. Kamu Harus Tahu!

Edeltrudizh

Bocah Itu Mendekati Pastor Artur di Panti Imam, dan Melakukan Hal Ini

Steve Elu

Paroki dan Komunitas-komunitas Lainnya dalam Reksa Pastoral Paroki

Dr. Doddy Sasi CMF
error: Content is protected !!